Poster resmi The First Descendant
Aksi karakter utama dalam poster The First Descendant
0 0
Read Time:2 Minute, 21 Second

The First Descendant Review: Looter Shooter Gratis yang Tampak Mahal

GEMINI99GAME – The First Descendant review ini membahas game free-to-play paling ambisius tahun ini. Nexon Games merilisnya pada 2 Juli 2025, menghadirkan visual Unreal Engine 5, sistem looter shooter kooperatif, dan dunia sci-fi yang intens. Sebagai multiplayer shooter yang fokus pada aksi dan perkembangan karakter, game ini siap bersaing dengan Warframe dan Destiny 2.

Pemain bertugas sebagai Descendant—pejuang dengan kekuatan unik—untuk menghadapi invasi alien dan mengungkap misteri teknologi kuno. Meski narasinya tergolong standar, game ini tetap mampu mendukung fokus utama: gameplay eksplosif.

Sistem Gameplay The First Descendant Review: Aksi Cepat dan Loot Tiada Henti

Gameplay menjadi kekuatan utama dalam The First Descendant. Game ini menggunakan perspektif third-person shooter dengan skill aktif yang agresif. Pemain bisa memilih karakter sesuai peran—DPS, support, atau crowd control—lalu membentuk tim berisi tiga orang untuk menyelesaikan misi secara kooperatif atau solo.

Pertempuran berlangsung intens. Pemain harus terus bergerak, meluncurkan skill, menggunakan grappling hook, dan menjaga posisi agar tetap unggul. Game ini menyajikan beragam misi, side quest, hingga raid boss besar yang memberikan tantangan dan hadiah loot langka.

Sistem loot mendorong progres karakter. Pemain bisa melengkapi karakter dengan senjata, modul, dan item peningkat lainnya. Namun, sistem grind dan drop rate yang tak selalu bersahabat bisa membuat sebagian pemain cepat jenuh. Meski begitu, Nexon terus menggulirkan update dan balancing secara berkala.

Desain Karakter dan Visual dalam The First Descendant Review

The First Descendant tampil memukau secara visual. Unreal Engine 5 memungkinkan Nexon menciptakan lingkungan yang detail, efek skill dramatis, dan pencahayaan sinematik. Setiap lokasi seperti kota futuristik, reruntuhan alien, dan sarang musuh dirancang dengan atmosfer khas.

Desain karakter terasa kuat secara visual dan fungsional. Setiap Descendant punya tampilan unik, animasi skill yang ekspresif, dan gaya bertarung berbeda. Beberapa karakter memiliki latar narasi pribadi yang menarik untuk dijelajahi ke depannya. Cutscene juga dirancang rapi, walau kualitas sulih suara masih belum konsisten di semua bagian.

Kritik dan Potensi Jangka Panjang The First Descendant

Sebagai game live-service, The First Descendant menghadapi beberapa tantangan. Beberapa karakter dan senjata belum seimbang, matchmaking kadang lambat, dan sistem monetisasi berbasis microtransaction berpotensi mengganggu pengalaman pemain baru. Performanya di beberapa perangkat juga masih perlu optimalisasi teknis.

Meski begitu, game ini menunjukkan komitmen jangka panjang. Nexon merilis pembaruan rutin, memperbaiki bug, dan menyiapkan event-event baru. Dengan pendekatan yang konsisten, The First Descendant berpotensi menjadi looter shooter yang bertahan lama di era game free-to-play.

Kesimpulan The First Descendant Review: Gratis, Cantik, dan Seru

Melalui review ini, kita melihat bahwa The First Descendant berhasil menunjukkan kualitas visual AAA dan gameplay yang adiktif, meskipun hadir sebagai game gratis. Game ini menawarkan aksi intens, desain karakter menarik, dan pengalaman multiplayer yang kompetitif. Dengan potensi pengembangan yang besar, The First Descendant layak menjadi pilihan bagi penggemar looter shooter modern.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %