Seorang pria duduk di tepi gedung kota futuristik dengan cahaya neon
Poster alternatif Nobody Wants to Die bergaya cyberpunk noir.
0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

GEMINI99GAME – Saat menulis review Nobody Wants to Die, saya langsung terkesan oleh presentasinya yang luar biasa. Game ini menyuguhkan New York tahun 2329 dengan estetika noir-futuristik yang begitu hidup. Visualnya sangat mendetail, dengan pencahayaan gelap dan neon khas cyberpunk. Sayangnya, gameplay yang terlalu linear justru mengurangi kedalaman pengalaman bermain.

Cerita Menarik, Tapi Kurang Bebas

Pemain berperan sebagai James Karra, detektif veteran yang menyelidiki kasus pembunuhan di kalangan elit. Dalam dunia yang memungkinkan manusia hidup abadi lewat pemindahan kesadaran, Karra berhadapan dengan dilema moral dan teknologi yang tak terkendali. Ia dibantu Sara Kai, polisi muda yang ikut menyelami dunia penuh manipulasi ini.

Meski cerita mengangkat tema transhumanisme dan korupsi sosial, game ini membatasi kebebasan pemain dalam melakukan investigasi. Sistem Reconstructor dan papan bukti bekerja terlalu otomatis. Game ini selalu menunjukkan langkah selanjutnya, sehingga penyelidikan kehilangan unsur kejutan.

Visual dan Atmosfer Sangat Kuat

Unreal Engine 5 memainkan peran besar dalam menampilkan kota masa depan yang gelap dan detail. Animasi wajah, pencahayaan, dan tekstur lingkungan terlihat seperti adegan film. Game ini bahkan bisa menipu mata pada beberapa momen cutscene.

Atmosfer noir hadir dengan kuat melalui dialog, musik, dan desain visual. Sayangnya, dialog dipenuhi sumpah serapah yang sering kali tidak menambah makna. Gaya ‘hard-boiled’ seperti ini memang khas noir, tapi di sini terasa berlebihan.

Gameplay Linear Mengurangi Potensi

Selama bermain, pemain lebih sering mengikuti jalur naratif ketimbang membuat keputusan penting. Dialog interaktif hanya memengaruhi ending di bagian akhir, dan itu pun tanpa konsekuensi besar selama permainan berlangsung. Teka-teki sederhana hadir, tapi tidak pernah menantang.

Waktu bermain berkisar antara tiga hingga enam jam. Untuk membuka dua ending, pemain bisa memanfaatkan cloud save atau bermain ulang. Replay value memang ada, namun tidak cukup menarik untuk pengalaman kedua.

Kesimpulan

Game ini menghadirkan visual spektakuler dan suasana dunia yang memikat. Namun, gameplay terlalu terkunci dan interaktivitasnya terbatas. Jika kamu mencari pengalaman sinematik dengan kisah detektif bergaya noir, Nobody Wants to Die tetap layak dicoba. Tapi jika kamu berharap investigasi kompleks dan pilihan moral yang mendalam, game ini akan terasa dangkal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %