GEMINI99GAME – Still Wakes the Deep, pemain dibawa ke tahun 1975 sebagai Caz McLeary, seorang teknisi listrik di rig minyak Beira D yang terletak di Laut Utara. Apa yang awalnya hanya tampak seperti hari kerja biasa, segera berubah menjadi mimpi buruk ketika sebuah kecelakaan besar memutuskan komunikasi dengan dunia luar. Ketika struktur rig mulai runtuh, sesuatu yang tidak manusiawi mulai memburu para awaknya—dan Caz tidak punya senjata, hanya akal, tubuhnya, dan keberanian untuk bertahan hidup.
Game ini bukan tentang aksi cepat atau pertempuran heroik, melainkan tentang bertahan dari teror yang tak terlihat. The Chinese Room, developer yang juga menggarap Dear Esther dan Amnesia: A Machine for Pigs, membuktikan bahwa mereka masih ahli dalam membangun atmosfer dan storytelling yang menusuk.
Atmosfer yang Mengurung dan Mencekam
Daya tarik utama game ini terletak pada atmosfernya. Rig minyak digambarkan dengan detail luar biasa—sempit, berkarat, gelap, dan berisik. Setiap langkah kaki menggema, setiap suara misterius menimbulkan paranoia. Saat hujan badai menghantam, dan bangunan berguncang, pemain benar-benar merasa seperti ada di sana, terjebak dan sendirian. Visual dan audio bekerja harmonis menciptakan rasa cemas yang terus menekan, bahkan saat tidak ada makhluk yang muncul di layar.
Tidak ada sistem pertarungan di sini. Pemain hanya bisa bersembunyi, melarikan diri, dan bertahan. Keputusan desain ini terasa berani, namun efektif. Ketegangan justru meningkat karena tak ada cara untuk melawan balik, hanya bisa lari atau sembunyi. Ini menjadikan game ini sangat cocok untuk pemain yang menikmati horor atmosferik dibanding jumpscare murah.
Cerita dan Suara: Jiwa dari Pengalaman Ini
Para penulis Still Wakes the Deep menyusun naskah yang kuat, sementara para pengisi suara membawakan dialog dengan sangat meyakinkan. Alec Newman memerankan Caz dengan aksen Skotlandia kental, yang menghidupkan karakter ini dalam dunia penuh tekanan. Para aktor menyampaikan dialog secara alami, emosional, dan realistis. Mereka membangun hubungan antarkarakter melalui momen-momen kecil yang menyentuh—seperti saat rekan kerja memanggil lewat radio dengan panik, berteriak sebelum akhirnya menghilang, atau berbicara untuk terakhir kali tanpa sempat menyelesaikan percakapan.
Alur ceritanya linear tapi tetap menarik. Meskipun tidak menghadirkan banyak pilihan atau cabang cerita, narasi berhasil membuat pemain terus terdorong untuk maju, untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi di rig ini. Misteri terungkap perlahan, dengan ritme yang terjaga dan tidak terburu-buru.
Apakah Worth It?
Dengan durasi sekitar 5-6 jam, Still Wakes the Deep bukan game yang panjang. Namun, justru dalam singkatnya itu game ini menyajikan pengalaman intens, seperti menonton satu musim mini-seri horor. Bagi sebagian pemain, pendeknya durasi bisa jadi kekurangan, apalagi dengan gameplay yang sangat sederhana dan minim interaksi. Namun bagi yang mencari pengalaman naratif yang solid, penuh atmosfer dan tanpa filler, ini adalah pilihan yang tepat.
Game ini bukan untuk semua orang—jika kamu mencari tantangan mekanik atau eksplorasi bebas, kamu mungkin akan kecewa. Tapi jika kamu menyukai kisah mencekam, suasana horor psikologis, dan pengalaman imersif, maka Still Wakes the Deep akan meninggalkan kesan mendalam.